Melalui tugas seni budaya menjadi sebuah karya
Siapa sangka, sebuah tugas Seni Budaya di SMA bisa menjadi titik awal lahirnya sebuah band? Madja, Dios, dan Fachri kala itu hanya ingin mendapatkan nilai tambahan untuk tugas seni budaya mereka namun ternyata tugas itu berubah menjadi perjalanan panjang yang penuh memori untuk Karibia.
Tak lengkap hanya bertiga, mereka mengajak Hasby untuk masuk dalam formasi. Dari sana, panggung-panggung pensi kampus menjadi saksi pertama chemistry mereka terbentuk. Dan terciptalah band yang saat itu masih bernama “Svnnysides”. Dengan anggota band Dios as Vokalis & Gitaris, Hasby as Gitaris, Madja as Drummer, dan Fachri as a Bassis.
Tahun 2023 yang menjadi awal mula, namun kuliah sempat membuat langkah mereka terhenti. Hingga satu momen penting di pertengahan 2024 saat manggung di UPI, menjadi pemantik semangat yang tak terbendung. Dari sanalah, mereka mulai untuk serius bermusik. Lalu lahirlah nama baru ”Karibia”. Mungkin bukan sekadar nama kota ataupun nama band, tapi Karibia adalah simbol perjalanan mereka Karibia yang identik dengan bajak laut, laut luas, kebebasan, dan ombak yang tak pernah diam, menghadirkan semangat menjelajah tanpa batas.
Ada apa sih dengan the panturas dan karibia ?
Tentunya, setiap band punya panutan, begitu juga dengan Karibia yang menjadikan The Panturas sebagai role model mereka. Genre yang mereka usung adalah rock lebih tepatnya surf rock dengan pembawaan khas mereka yang menghadirkan banyak warna.
Lagu pertama mereka, “Boom-Bang!”, lahir dari inspirasi film Django Unchained! Dentuman gitar dan hentakan drum menggambarkan perlawanan terhadap perbudakan. Lagu kedua, “Liberté”, sesuai namanya lagu ini menggambarkan tentang kebebasan sejati sebuah kebebasan setelah kematian.
Proses kreatif Karibia terasa begitu menarik. Ide mereka lahir dari asbunan bahkan hanya dimulai dengan obrolan ringan di grup chat, lalu dibawa ke ruang jamming. Semua otodidak, semua dari nol. Dari bermain musik, aransemen, hingga memproduksi karya, semua mereka pelajari sendiri.
Tentunya perjalanan mereka tak luput dari berbagai tantangan mulai dari jadwal yang tak pernah sama, karena mereka berasal dari universitas berbeda hingga saling mengerti ego masing masing masing. Tapi justru di situlah warna mereka tumbuh berbeda-beda, namun menyatu dalam satu harmoni.
Panggung demi panggung mereka jejaki. Dari pensi sekolah, kampus, event kolektif di Bandung, hingga tampil di Unpad pada event SOLA bahkan sempat sepanggung dengan Perunggu di Phonskatani yang menjadi pengalaman paling membekas hingga kini. Namun, mereka merasa setiap panggung mempunyai kesan dan ceritanya masing masing.
Mereka menggambarkan diri mereka dengan warna-warna yang unik: Putih sebagai kanvas kosong, ungu karena "kami sebenarnya lucu tapi dipaksa serius", dan biru yang selalu ada di mana-mana dari mulai dari warna persib, laut, bahkan langit yang dapat dilihat oleh semua orang.
Ke depannya Karibia berharap bisa terus merilis lagu baru dan tampil di panggung yang lebih besar. Bahkan kini, Karibia tengah bersiap ingin untuk merilis album. Sebuah langkah besar untuk melabuhkan karya mereka lebih jauh. Jadi untuk teman teman yang penasaran dan “haus” akan musik fresh, penuh energi, dan punya cerita, dengarkanlah Karibia. Temukan mereka di semua platform digital, dan rasakan sendiri gelombang musik yang mereka bawa.
Karibia bukan hanya sekadar band. Karibia adalah perjalanan, laut, dan suara kebebasan.
Jangan lupa, ikuti mereka di Instagram @sangkaribia dan nikmati karya-karya mereka di seluruh platform musik!
Written by: Mutracks Rifdah
No Comments Yet...